Pernahkah kita memandang alam ini menjadi bagian dari urat nadi kita, pernahkah kita ikut merasakan betapa sakitnya ketika teman kita mencapik-capik tanah dan rambut-rambut tanah ini.
Sungguh kita memang biadab kawan,maka benar saja jika marah dengan lumpur panasnya, mereka marah dengan kabut asapnya dan mereka marah dengan memuntahkan semua kemuakan dan kemunafikan tuannya. Sungguh teman mereka seperti kita, menjaga kita dan membuat kita lebih indah dalam menatap matahari untuk keesokan harinya.
Semoga tidak ada menjadi musuh mereka.
Cinta Alam tdak pernah terbalaskan oleh kita
Cinta Alam tidak pernah kita terima dengan keiklasan dan realita tingkah laku kita,
Alam jadikan diriku sahabat baikmu dan akan ku dengarkan semua keluh kesah dirimu.
Dari yang Mencintai-mu
0 Responses to “”
Post a Comment